Tinggi tubuhnya dibawah satu meter, berbulu lebat. Populasi kuda poni diperkirakan hanya berada di Nusa Tenggara Barat tepatnya di Pulau Sumbawa yang meliputi daerah Sumbawa, Dompu dan Bima.
Dimasa lalu, kuda poni dianggap sebagai hewan keramat oleh sebagian besar masyarakat Sumbawa. Bentuk fisik yang berbeda dengan kuda kebanyakan dianggap bisa mendatangkan berkah maupun bencana bagi yang tidak mempercayainya.
Namun mitos tersebut sekarang tampaknya tidak berlaku seiring berakhirnya kepercayaan masyarakat Sumbawa dari animisme kepada agama dan semakin tingginya tingkat pendidikan.
Sebagian besar masyarakat Sumbawa menganggap bentuk fisik kuda poni lebih dikarenakan adanya kelainan genetika sebagaimana yang terjadi pada manusia.
Karena itu tak heran, jika upaya penangkaran kuda ini jarang dilakukan masyarakat setempat. Walaupun tidak mendapat perhatian khusus, namun kuda poni menjanji incaran masyarakat kelas menengah atas.
Hewan ini kerap dijadikan sebagai hewan peliharaan dan hewan kesayangan layaknya seekor anjing. Di tempat-tempat kursus berkuda, kuda poni digunakan untuk melatih anak-anak berkuda. Jenis yang paling diminati adalah kuda jantan yang tingginya tidak lebih dari satu meter, umurnya sekitar 2 tahun.
Jumlah kuda poni yang keluar dari Sumbawa tak sebanding dengan perkembangbiakan kuda itu sendiri. Dikhawatirkan di masa mendatang, kuda poni terancam punah dan hanya tinggal nama saja.
0 komentar:
Posting Komentar