Sebuah surat kabar Malaysia mengeluarkan pernyataan permintaan maaf mereka kepada para pembacanya yang merasa tersinggung, dan tentu saja, kepada warga Jepang.
Kenapa? Karena Mohamad Zohri Sukimi, kartunis yang bekerja di Berita Harian Malaysia, telah menggambar sebuah karikatur yang menunjukkan ikon superhero Ultraman melarikan diri dari terjangan tsunami.
Rupanya hasil karya Zohri tersebut mengundang protes keras dari warga Malaysia sendiri. Banyak orang yang marah ketika melihat karikatur itu karena mereka menilai Berita Harian Malaysia tidak sensitif terhadap tragedi dimana ribuan jiwa telah meninggal.
Sebuah permintaan maaf langsung diumumkan keesokan harinya. "Kami tidak punya niat untuk mengolok-olok atau menunjukkan ketidakpekaan kami terhadap bencana Jumat lalu," tulis surat kabar itu.
"Kami merasa sedih untuk orang-orang Jepang yang telah kehilangan anggota keluarga dan harta benda mereka. Ilustrator kami juga ingin meminta maaf atas karikatur yang telah menciptakan kontroversi tersebut. Kami benar-benar bersimpati dengan tragedi itu dan sekali lagi ingin meminta maaf atas keluhan yang timbul dari penerbitan karikatur itu."
Kantor Berita Harian Malaysia mengatakan telah menerima banyak telepon dan email keluhan sejak gambar kartun itu muncul.
"Memalukan," kata salah satu pembaca dengan nama Muhammad Azreen yang berkomentar pada situs Berita Harian Malaysia. "Pecat kartunis tersebut. Bagaimana anda bisa mengolok-olok hal seperti itu?"
Sementara itu, sebuah stasiun televisi milik pemerintah Singapura, Channel News Asia juga mengeluarkan permintaan maaf resminya kemaren atas tindakan mereka mengeksploitasi bencana tsunami dan gempa di Jepang demi menjual slot iklan di sesi "Breaking News".
Selama akhir pekan, divisi marketing MediaCorp melakukan penjualan slot iklan melalui email yang dikirim ke para pengiklan potensial karena mereka sangat yakin akan ada banyak pasang mata dan telinga yang menonton "Breaking News" setiap harinya untuk memantau situasi di Jepang.
MediaCorp langsung mengeluarkan pernyataan permintaan maaf di situs mereka setelah email jualan slot iklan tersebut bocor ke publik.
"Kami mohon maaf jika kami telah terlihat tidak sensitif terhadap situasi yang mengkhawatirkan di Jepang," kata senior wakil presiden MediaCorp sebagaimana dikutip dalam surat pernyataannya.
Channel News Asia adalah saluran berita utama di Singapura dan merupakan salah satu jaringan televisi terbesar di Asia.
Ultraman Di Kejar Tsunami Jepang
Jepang : Berita Pencemaran Radioaktif Terlalu Berlebihan
Dalam beberapa minggu terakhir ini banyak sekali media cetak dan elektronik di seluruh dunia yang menayangkan berita mengenai tingkat pencemaran radioaktif di Jepang yang seakan-akan sangat mematikan bagi manusia.
Benarkah seperti itu?
Mari kita tanya seorang peneliti dari Rensselaer Polytechnic Institute, Dr. Peter Caracappa, mengenai sayur-sayuran dan susu yang sudah terkontaminasi oleh radioaktif.
"Ya, memang banyak sayuran yang sudah terkena partikel radioaktif di daerah Fukushima, tapi saat ini tingkat pencemarannya masih jauh dari bahaya. Kita harus makan bayam (yang sudah terkontaminasi radioaktif) sebanyak 371,9 kilogram secara langsung untuk bisa terindikasi penyakit kanker." Kata Dr. Peter.
Lalu bagaimana dengan susu?
"Kita harus minum susu (yang sudah terkontaminasi radioaktif) sebanyak 58.000 gelas untuk bisa terindikasi penyakit kanker."
Dengan kata lain, kalau kamu rutin minum satu gelas susu yang sudah terkontaminasi radioaktif setiap hari, maka kamu baru akan terindikasi penyakit kanker 160 tahun kemudian.
Dan jika kamu memang masih hidup 160 tahun kemudian, kamu gak bakalan takut lagi sama penyakit kanker. Percayalah.
Oke. Lalu bagaimana dengan pencemaran radiasi di udara?
Bob Bury, mantan kepala unit radiologi di Royal College of Radiologists, Inggris, mengatakan bahwa pencemaran radiasi ada di seluruh dunia, bukan hanya di Jepang pasca ledakan reaktor nuklir. Radiasi sudah ada sejak matahari lahir di alam semesta.
Gak percaya? Coba kamu berjemur di bawah terik sinar matahari, tanpa busana, tanpa memakai lotion anti-ultraviolet, setiap hari selama berbulan-bulan. Dijamin kamu akan terkena kanker kulit.
Bob Bury juga menambahkan bahwa banyak kota-kota di dunia ini yang tingkat radiasinya lebih tinggi daripada Tokyo. Sebagai perbandingan, tingkat radiasi di Tokyo mencapai 0,11 microsievert per jam (microsievert adalah cara ukur radiasi). Sedangkan tingkat radiasi di Hong Kong mencapai 0,14 microsievert per jam dan Sao Paulo di Brazil mencapai 4,57 microsievert per jam.
Indonesia? Hmm.
Sekarang jangan pikirkan Jepang saja. Mari kita lihat ke rumah sakit yang paling dekat sama rumah kamu. Kalau kamu di ronsen pakai X-Ray, kamu akan terkontaminasi radiasi setinggi 50 microsievert hanya dalam waktu beberapa menit.
Masih berpikir Jepang berbahaya?