Kalau kamu lagi bepergian ke Jepang, dan kebetulan bahasa Jepang kamu kurang lancar (kayak aku), dijamin postingan hari ini akan sangat membantu kamu.
Berikut 10 kata yang harus diingat dalam keadaan darurat...
1. トイレ (toire) = Toilet. Ini adalah kata yang paling mungkin kamu gunakan setiap hari. Semua orang harus ke toilet kan? Kalo kamu udah gak tahan lagi, sebut aja kata ini.
2. 手洗い (tearai) = Kamar mandi. Sama seperti toilet, cuma kata yang ini lebih menyeluruh. Toiletnya lebih lengkap
3. 助けて (tasukete) = Tolong! Teriakan kata ini kalo kamu bener-bener butuh pertolongan.
4. わかりません (wakarimasen) = Saya tidak mengerti. Kalo ada orang Jepang yang ngomong ke kamu dan kamunya gak ngerti dia ngomong apa, katakan saja kata ini.
5. やめて (yamete) = Hentikan! Kalo kamu ketemu preman setempat (yakuza mungkin?) dan dia mengganggu kamu, teriak aja pake kata ini. Mungkin dia akan berhenti ganggu kamu. Mungkin.
6. 英語 (eigo) = Inggris. Kalo kamu kebetulan bisa bahasa Inggris, kata ini yang harus kamu ucapkan. Kalo orang Jepang-nya juga bisa bahasa Inggris, selamat deh.
7. 警察 (keisatsu) = Polisi. Jika sesuatu yang buruk terjadi, dia adalah orang yang ingin kamu temui.
8. 危ない (abunai) = Bahaya! Jika seseorang berteriak kata ini ke kamu, sebaiknya kamu perhatikan langkahmu.
9. 危険 (kiken) = Berbahaya! Ini adalah kata lainnya abunai. Kamu bisa melihat kata ini di tanda-tanda peringatan.
10. チカン (chikan da!) = Tukang raba! Kata ini khusus untuk para wanita.
10 Kata Dalam Bahasa Jepang Untuk Keadaan Darurat
Warga Tokyo Beraktifitas Seperti Biasa
Bangun pagi, mandi, dan pergi ke kantor.
Begitulah kehidupan sebagian besar warga Tokyo yang dengan tenang pergi ke tempat kerja mereka seperti biasa.
Meskipun banyak sekali orang asing (turis mancanegara dan tenaga kerja asing) yang meninggalkan ibukota negara Jepang itu karena takut, warga Tokyo sendiri beraktifitas seperti biasa. Tidak ada kepanikan yang berlebihan.
Stasiun Kereta Tokyo, gerbang utama menuju kota-kota lainnya di Jepang, relatif kosong dan tidak ada antrian berarti di konter tiket untuk naik shinkansen atau kereta api yang lainnya.
"Saya hanya butuh waktu kurang dari 1 menit untuk membeli tiket dan dalam 10 menit saya sudah berada di dalam shinkansen menuju Osaka," kata Marc Bernabe, seorang warga Spanyol yang berniat untuk menghadiri International Anime Fair (acara akbar yang terpaksa dibatalkan tahun ini).
"Situasi sepi seperti ini memang tidak normal, tapi tampaknya bisnis di Tokyo berjalan normal." kata Marc, yang telah berada di kota itu selama tiga bulan untuk bekerja. Saat ini dia pindah ke Osaka atas permintaan keluarganya, yang telah menelepon tanpa henti dari Spanyol, menangis dan memohon dia untuk meninggalkan Tokyo.
Komentar Marc ini sungguh berbanding terbalik dengan apa yang dikabarkan oleh saluran TV dan koran-koran di berbagai belahan dunia, bahwa radiasi dapat mencapai Tokyo dan membahayakan warganya. Marc berkata berita-berita TV di Spanyol selalu menggembar-gemborkan kejadian Chernobyl yang bisa terjadi di Jepang.
Padahal, perwakilan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkata bahwa penyebaran radiasi dari reaktor nuklir yang meledak di Jepang tidak menimbulkan dampak resiko langsung terhadap kesehatan manusia. Jadi, warga seharusnya tidak perlu panik.
"Aku sudah melihat banyak orang asing pergi, tapi untuk orang Jepang, kami tetap tinggal. Ini adalah negara kami. Ini adalah rumah kami," kata Koichi Takeuchi, seorang sopir taksi di Tokyo. "Tentu kami prihatian dan tetap waspada, tapi untuk sebagian besar orang, hari ini adalah hari kerja seperti hari-hari lainnya. Orang-orang Jepang memang tidak bisa berhenti bekerja."
Banyak toko-toko di Tokyo yang kehabisan stok barang, seperti mie instan dan susu. Tapi itu disebabkan karena para pembeli yang memborong semua persediaan untuk keluarga mereka jika mereka harus tinggal di dalam rumah dalam jangka waktu yang lama, bukan karena Tokyo kekurangan bahan pangan.
Orang-Orang Memborong Produk Jepang
Di Hong Kong, ratusan orang terlihat mengantri panjang di berbagai supermarket.
Rupanya mereka sibuk memborong habis produk-produk makanan buatan Jepang, terutama susu bayi. Kenapa? Karena mereka mengkhawatirkan produk susu bayi pasca bencana di Jepang akan terkontaminasi oleh radiasi dan membahayakan bayi mereka.
Orang-Orang Memborong Produk Jepang
Orang-Orang Memborong Produk Jepang
Ledakan PLTN di Jepang kemaren memuntahkan banyak partikel radioaktif ke udara yang dapat mencemari sumber makanan dan air sampai ratusan kilometer jauhnya. Bayi, anak-anak, dan pertumbuhan janin dalam perut ibu adalah mereka yang paling berisiko dari kemungkinan terkena kanker atau mutasi gen di masa depan.
"Saya baru saja membeli satu box susu bayi untuk saya stok sendiri di rumah, daripada membeli produk baru dikemudian hari yang tidak jelas terkontaminasi atau tidak," kata salah satu pelanggan.
Sementara itu, antrian juga terlihat di University of Korea di Korea Selatan. Mereka yang mengantri adalah para mahasiswa yang ingin menyumbang untuk para korban bencana di Jepang.